Saturday, April 30, 2011

Bolehkah orang kafir menyentuh al-Quran? Hantar Quran ke negara kafir?



HUKUM ORANG KAFIR MENYENTUH AL-QUR’AN TERJEMAH
Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Saya memiliki Al-Qur’an dengan terjemahannya berbahasa Inggeris, bolehkah disentuh oleh orang kafir?
Jawapan
Tidak mengapa terjemahan Al-Qur’an berbahasa Inggeris itu atau bahasa-bahasa lainnya disentuh oleh orang kafir, kerana terjemahan itu merupakan tafsiran makna-makna Al-Qur’an, jika disentuh oleh orang kafir, atau oleh orang yang tidak suci, maka itu tidak mengapa. Ini kerana terjemahan itu tidak ada hukumnya di dalam Al-Qur’an, hukumnya sama dengan buku tafsir, buku-buku tafsir boleh disentuh oleh orang kafir atau oleh orang yang tidak suci, demikian juga buku-buku hadits, fiqih, bahasa arab dan sebagainya. Wallahu waliyut taufiq.
(Majalah Al-Buhuts Al-Istamiyyah (45), Syaikh Ibnu Baz, hal. 115)
BOLEHKAH MENGIRIM MUSHAF MELALUI POS KE NEGARA-NEGARA KAFIR
Oleh
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta
Pertanyaan.
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Iifta ditanya :. Di negeri ini ada orang-orang asing dan juga lainnya yang datang ke pejabat pos dengan membawa bungkusan yang di dalamnya terdapat mushaf , mereka hendak mengirimkannya ke negara-negara bukan Arab, terutama negara-negara kafir. Apakah boleh mengirimkan Al-Qur’anul Karim ke negara-negara tersebut, sementara disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari, riwayat dari Ibnu Umar bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bepergian dengan membawa Al-Qur’an ke negeri musuh (1)?
Jawapan.
Alhamulillah, segala puji bagi Allah semata. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Wa ba’du.
Jika pengirim mushaf itu seorang muslim, maka tidak apa-apa dikirimkan, baik dikirimkan ke negara Arab ataupun lainnya, baik Negara itu berpenduduk muslim atau pun bukan muslim. Sebab pada dasarnya, sebagaimana disebutkan tidak disentuh oleh tangan orang-orang kafir, kerana mushaf itu tidak dikirimkan kepada mereka sehingga tidak dikhuatiri. Kecuali jika yang ditujunya itu seorang muslim yang berada di negeri perang, atau tidak terjaminnya mushaf dari perampasan orang-orang kafir dari tangan si penerima atau petugas pengiriman, maka mushaf itu tidak boleh dikirimkan kepadanya, hal ini sebagai pelaksanaan hadits yang disebutkan dalam pertanyaan.
Hanya Allah lah yang kuasa memberi petunjuk, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
(Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’ imah, fatwa nombor 3497)
MENEMPATKAN BUKU-BUKU YANG MENGANDUNG AYAT-AYAT AL-QUR’AN DI HADAPAN ORANG-ORANG NASHRANI
Oleh
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta
Pertanyaan.
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal ifta ditanya : Apakah boleh saya menempatkan buku-buku yang mengandung ayat-ayat yang mulia yang mengupas tentang keesaan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tertulis dengan bahasa Arab beserta terjemahannya berbahasa Inggeris di hadapan orang-orang Kristian?
Jawapan
Ya, anda boleh menempatkan di hadapan mereka buku-buku yang mengandungi ayat-ayat Al-Qur’an untuk dijadikan dalil hukum-hukum, tauhid dan sebagainya, baik itu yang berbahasa Arab maupun terjemahannya. Bahkan anda wajar mendapat ucapan terima kasih kerana telah menempatkan itu di hadapan mereka atau meminjamkannya kepada mereka untuk dipelajari, kerana hal ini merupakan salah satu bentuk dakwah ke jalan Allah dan pelakunya mendapat pahala jika ia ikhlas dalam melakukannya.
(Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’imah, juz. 2, hal. 75)
(Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penerjemah Amir Hamzah dkk, Penerbit Darul Haq)
__________
Foote Note
(1). HR. Al-Bukhari dalam Al-Jihad (2990), Muslim dalam Al-Imarah (1869). http://www.almanhaj.or.id/content/2406/slash/0

Bolehkah orang kafir menyentuh al-Quran? Hantar Quran ke negara kafir?

HUKUM ORANG KAFIR MENYENTUH AL-QUR’AN TERJEMAH
Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Saya memiliki Al-Qur’an dengan terjemahannya berbahasa Inggeris, bolehkah disentuh oleh orang kafir?
Jawapan
Tidak mengapa terjemahan Al-Qur’an berbahasa Inggeris itu atau bahasa-bahasa lainnya disentuh oleh orang kafir, kerana terjemahan itu merupakan tafsiran makna-makna Al-Qur’an, jika disentuh oleh orang kafir, atau oleh orang yang tidak suci, maka itu tidak mengapa. Ini kerana terjemahan itu tidak ada hukumnya di dalam Al-Qur’an, hukumnya sama dengan buku tafsir, buku-buku tafsir boleh disentuh oleh orang kafir atau oleh orang yang tidak suci, demikian juga buku-buku hadits, fiqih, bahasa arab dan sebagainya. Wallahu waliyut taufiq.
(Majalah Al-Buhuts Al-Istamiyyah (45), Syaikh Ibnu Baz, hal. 115)
BOLEHKAH MENGIRIM MUSHAF MELALUI POS KE NEGARA-NEGARA KAFIR
Oleh
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta
Pertanyaan.
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Iifta ditanya :. Di negeri ini ada orang-orang asing dan juga lainnya yang datang ke pejabat pos dengan membawa bungkusan yang di dalamnya terdapat mushaf , mereka hendak mengirimkannya ke negara-negara bukan Arab, terutama negara-negara kafir. Apakah boleh mengirimkan Al-Qur’anul Karim ke negara-negara tersebut, sementara disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari, riwayat dari Ibnu Umar bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bepergian dengan membawa Al-Qur’an ke negeri musuh (1)?
Jawapan.
Alhamulillah, segala puji bagi Allah semata. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Wa ba’du.
Jika pengirim mushaf itu seorang muslim, maka tidak apa-apa dikirimkan, baik dikirimkan ke negara Arab ataupun lainnya, baik Negara itu berpenduduk muslim atau pun bukan muslim. Sebab pada dasarnya, sebagaimana disebutkan tidak disentuh oleh tangan orang-orang kafir, kerana mushaf itu tidak dikirimkan kepada mereka sehingga tidak dikhuatiri. Kecuali jika yang ditujunya itu seorang muslim yang berada di negeri perang, atau tidak terjaminnya mushaf dari perampasan orang-orang kafir dari tangan si penerima atau petugas pengiriman, maka mushaf itu tidak boleh dikirimkan kepadanya, hal ini sebagai pelaksanaan hadits yang disebutkan dalam pertanyaan.
Hanya Allah lah yang kuasa memberi petunjuk, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
(Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’ imah, fatwa nombor 3497)
MENEMPATKAN BUKU-BUKU YANG MENGANDUNG AYAT-AYAT AL-QUR’AN DI HADAPAN ORANG-ORANG NASHRANI
Oleh
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta
Pertanyaan.
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal ifta ditanya : Apakah boleh saya menempatkan buku-buku yang mengandung ayat-ayat yang mulia yang mengupas tentang keesaan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tertulis dengan bahasa Arab beserta terjemahannya berbahasa Inggeris di hadapan orang-orang Kristian?
Jawapan
Ya, anda boleh menempatkan di hadapan mereka buku-buku yang mengandungi ayat-ayat Al-Qur’an untuk dijadikan dalil hukum-hukum, tauhid dan sebagainya, baik itu yang berbahasa Arab maupun terjemahannya. Bahkan anda wajar mendapat ucapan terima kasih kerana telah menempatkan itu di hadapan mereka atau meminjamkannya kepada mereka untuk dipelajari, kerana hal ini merupakan salah satu bentuk dakwah ke jalan Allah dan pelakunya mendapat pahala jika ia ikhlas dalam melakukannya.
(Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’imah, juz. 2, hal. 75)
(Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penerjemah Amir Hamzah dkk, Penerbit Darul Haq)
__________
Foote Note
(1). HR. Al-Bukhari dalam Al-Jihad (2990), Muslim dalam Al-Imarah (1869). http://www.almanhaj.or.id/content/2406/slash/0

Tuesday, April 19, 2011

Solat Jemaah lewat VS Solat seorang diri di awal waktu







Assalamu’alaikum Ustadz,
Bukankah memang Shalat Jamaah itu lebih afdhol dibandingkan sendiri-sendiri,  Shalat di awal waktu itu juga sangat dianjurkan bukan? Nah sekarang, bagaimana sebaiknya kalau sudah menunggu di Mushalla… Tapi belum ada yang diajak Jamaah atau sudah ada tapi belum mahu, sedangkan sudah masuk waktu Shalat (Dhuhur dan Ashar).
Apakah sebaiknya saya menunggu sampai boleh berjamaah (sampai berapa lama?), atau langsung Shalat sendirian demi mengejar Shalat di awal waktu?
Demikian, saya tunggu jawapan Ustadz ya… Jazakallahu khairan katsiran
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Watik Tk
teka_99

Jawapan

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Kalau kita mahu membandingkan, mana yang lebih utama antara shalat berjamaah tapi waktunya tidak benar-benar di awal, dengan shalat benar-benar di awal waktu tapi sendirian, maka yang lebih utama adalah shalat berjamaah meski tidak terlalu di awal waktu.
Tentu kita masih ingat hadits yang menyebutkan betapa utamanya shalat berjamaah. Ya, perbandingannya 25 darjat atau 27 darjat. Sedangkan hadits-hadits tentang shalat di awal waktu, tidak sampai menyebutkan perbandingannya sedetail itu.
Sebagai dalil tambahan yang menguatkan lebih utama shalat berjamaah adalah sebahagian ulama sampai kepada kesimpulan wajibnya shalat berjamaah. Dalam pandangan ulama tersebut, shalat wajib 5 waktu tidak sah dikerjakan kecuali dengan cara berjamaah. Sebahagian ulama lain mengatakan bahawa shalat berjamaah itu hukumnya sunnah muakkadah, bahkan ada yang mengatakan hukumnya fardhu kifayah.
Sementara tidak ada ulama yang sampai mewajibkan shalat di awal waktu. Dan juga, tidak ada ulama yang mengatakan tidak sah kalau bukan dikerjakan diawal waktu.
Namun kalau masih boleh shalat berjamaah di awal waktu, maka tentu mendapat dua keutamaan sekaligus. Namun kalau terpaksa harus memilih salah satunya, maka tidak mengapa waktunya mundur sedikit, tapi tetap boleh berjamaah.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc